Text
Perencanaan Temapat Evakuasi Sementara (TES) Tsunami
Posisi geologis Indonesia yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik aktif telah menempatkan Indonesia sebagai negara rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Sekitar 70% gempa bumi tektonik terjadi di dasar laut yangberpotensi menyebabkan tsunami, gempa bumi ini disebut gempa bumitsunamigenik.Secara statistik rata-rata hampir setiap 2 tahun sekali terjadi tsunami di wilayah Indonesia. Dari catatan sejarah tsunami di Indonesia, kejadian tsunami telah banyak menelan korban jiwa. Dua kejadian tsunami besar yang menelan banyak sekali korban jiwa adalah (1) bencana tsunami volkanik Krakatau tahun 1883 yang telah menelan korban sekitar 36.000 orang dan (2) tsunami Aceh 26 Desember 2004 dengan korban jiwa sekitar 227.898 orang
(USGS, 2005). Bencana tsunami Aceh 2004 tersebut merupakan bencana fenomenal pada abad ini, tidak hanya dirasakan di Aceh dan Sumatera Utara, namun di beberapa negara seperti Srilanka,
India, Thailand, Maldives, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, dan Somalia di benua Afrika.Selain telah menelan korban ratusan ribu orang dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian moril dan materil yang tak terhitung jumlahnya, bencana ini juga menjadi pemicu pembangunan sistem peringatan dini di Indonesia (Ina TEWS – Indonesian Tsunami Early Warning System) yang diresmikan bulan November 2008 dan implementasi berbagai upayaupaya pengurangan risiko bencana tsunami.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain